Tak siap jadi ayah, anaknya yang masih berumur 16 bulan dipukuli hingga koma

http://www.mirror.co.uk (korban kekerasan sang ayah)
Pernikahan dini itu memiliki akhir cerita yang tak seindah atau seromantis sinetron atau film. Banyak sinetron atau film yang menceritakan kehidupan pernikahan dini yang diakhir cerita selalu happy ending. Dikehidupan nyata yang terjadi justru kebanyakan berakhir dengan perceraian atau bahkan berakhir dibalik jeruji besi karena tindak kekerasan dalam rumah tangga. Kisah berikut ini menjadi salah satu contoh akhir dari pernikahan dini yang tidak happy ending.
Seperti diberitakan mirror.co.id (20 Juni 2017), seorang remaja yang berusia 18 tahun, ditangkap polisi dengan tuduhan menganiaya anaknya yang baru berusia 16 bulan. Awalnya seorang tetangga merasa curiga karena mendengar korban menangis terus. Pelaku yang berinisial ST, mengatakan kepada tetangganya kalau bayinya menangis karena jatuh dari tempat tidurnya. Namun ketika istrinya datang dan mendapati anaknya menangis tak percaya kalau anaknya itu terjatuh dari tempat tidur. Terjadilah pertengkaran diantara mereka yang berujung pada pemukulan pada sang istri. Sang istri kemudian melaporkan kepada polisi. 
Saat di interogasi polisi, ST menyangkal telah memukuli anaknya, dia mengatakan anaknya jatuh dari tempat tidur, setelah didesak lagi dia mengatakan anaknya jatuh di toilet. Namun hasil pemeriksaan dokter, anaknya mengalami retak pada tulang tengkorak, lebam-lebam di wajah yang tak sesuai dengan tanda-tanda luka akibat jatuh. Kondisi sang anak saat ini sedang kritis dan kecil kemungkinan untuk bisa bertahan hidup.
Oke guys, itu tadi kisah pernikahan dini yang berakhir tidak bahagian yang dialami oleh pasangan muda yang tinggal di New York, Amerika. Mungkin di Indonesia pun banyak kasus-kasus seperti ini, hanya saja masih sedikit yang terekspos media. Kalau para ahli bilang, ini ibaratnya seperti fenomena gunung es :D