Mengapa Streaming Bunuh Diri Bisa Lolos Sensor Facebook? Ini jawabnya

 
Ada beberapa kasus streaming bunuh diri di facebook dan ini disesalkan banyak pihak, mengapa streaming ini bisa terjadi.
Facebook sendiri sebenarnya sudah punya panduan bagi karyawannya bagaimana mereka menjadi editor dan memutuskan apakah postingan itu boleh di tampilkan atau harus di hapus.
Sebagaimana diberitakan di theguardian.com (21 Mei 2017), buku panduan internal facebook dalam mengatur content berbau kekerasan, pornografi, terorisme ini telah bocor. Setidaknya ada 100 materi training dalam buku panduan tersebut.
Merangkum dari nypost.com (22 Mei 2017), berikut ini beberapa panduan bagi karyawan Facebook dalam melakukan sensor content.
1. Content menyerang yang tidak secara spesifik mengarah pada pribadi itu diperbolehkan. Misalnya begini, “ayo kita pukuli anak gendut”. Anak gendut tidak jelas siapa orangnya.
Tapi kalau anda menulis “ayo tembak Presiden”, itu pasti disensor, karena sudah jelas yang menjadi target adalah presiden.
Dalam peraturan Facebook, prinsipnya adalah mempersilahkan seseorang untuk berbicara sebanyak - banyaknya, namun kalau sudah ada kemungkinan menyakiti dalam kehidupan nyata, maka harus disensor.
2. Streaming Bunuh diri itu diperbolehkan, mengapa?
Menurut facebook, orang yang melakukan streaming akan bunuh diri masih mungkin untuk ditolong jadi boleh ditayangkan. Masuk akal juga, karena siapa tahu ada kerabat atau kenalan yang dekat dengan lokasi bisa langsung menolong. Tapi kalau orang yang bersangkutan sudah meninggal, maka video akan langsung di hapus, karena tidak mungkin ditolong lagi.
Tapi untuk lebih amannya sih, kita posting yang wajar-wajar saja, tak usah yang nyerempet - nyerempet bahaya, nanti bisa kena jerat undang - undang ITE bisa kacau deh :D